Skip to main content

jika wanita yang sedang haidh apakah dianjurkan untuk berwudhu ?

Berwudhu Ketika Haidh

Berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin 'Aisyah, beliau radhiallahu'anha pernah ditanya oleh ‘Abdullah bin Abu Qais mengenai keadaan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam:

كَيْفَ كَانَ يَصْنَعُ فِى الْجَنَابَةِ أَكَانَ يَغْتَسِلُ قَبْلَ أَنْ يَنَامَ أَمْ يَنَامُ قَبْلَ أَنْ يَغْتَسِلَ قَالَتْ كُلُّ ذَلِكَ قَدْ كَانَ يَفْعَلُ رُبَّمَا اغْتَسَلَ فَنَامَ وَرُبَّمَا تَوَضَّأَ فَنَامَ. قُلْتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى جَعَلَ فِى الأَمْرِ سَعَةً.

“Bagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika dalam keadaan junub? Apakah beliau mandi sebelum tidur ataukah tidur sebelum mandi?” ‘Aisyah menjawab, “Semua itu pernah dilakukan oleh beliau. Kadang beliau mandi, lalu tidur. Kadang pula beliau wudhu, barulah tidur.” ‘Abdullah bin Abu Qais berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan segala urusan begitu lapang.” (HR. Muslim, no. 307).

  Apakah wanita haidh keadaannya sama dengan orang junub?

Jawabannya tidak sama. Kalau orang junub berwudhu, itu untuk memperingan junubnya. Sedangkan untuk wanita haidh berwudhu, maka itu tidak manfaat apa-apa. Bahkan ketika ia mandi besar (mandi wajib) pun saat darah haidhnya mengalir, tidak dikatakan hadatsnya hilang. Sehingga dari sini tidaklah sama.

Al-Hafizh Ibnu Hajar menukil perkataan Ibnu Daqiq Al-‘Ied, Imam Syafi’i menyatakan bahwa anjuran (berwudhu sebelum tidur) tidaklah berlaku pada wanita haidh. Karena meskipun ia mandi, hadatsnya tidak akan hilang (jika masih terus keluar darah). Hal ini berbeda dengan orang junub. Namun jika darah haidh berhenti, namun belum langsung mandi wajib, maka statusnya sama seperti orang junub. (Fath Al-Bari, 1: 395)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, menurut ulama Syafi’iyah disepakati bahwa tidak dianjurkan bagi wanita haidh untuk berwudhu (sebelum tidur) karena wudhu tidak berpengaruh apa-apa. Namun jika darah haidh berhenti, maka statusnya sama seperti orang junub. Wallahu a’lam. (Syarh Shahih Muslim, 3: 218)


Wallahu a'lam


Sumber dari #muslimah.salafy



Comments

Popular posts from this blog

GAMBARAN PANASNYA API NERAKA

GAMBARAN PANASNYA API NERAKA Panasnya api yang ada di dunia itu hanya 1/70 bagian dari panasnya api Neraka, yang setiap bagiannya sama dengan panasnya api dunia. Tidak cukup sampai di situ, bahkan saat satu bagian api Neraka itu hendak Allah turunkan di dunia, maka Allah menyelupkan dunia satu bagian api Neraka itu ke dalam lautan sebanyak dua kali agar berkurang panasnya, sehingga panasnya api di dunia masih bisa dimanfaatkan manusia. Kita berlindung kepada Allah dari panasnya Neraka Jahannam. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ بَنُو آدَمَ جُزْءٌ وَاحِدٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ، قَالُوا: وَاللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً، قَالَ: إِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهُنَّ مِثْلُ حَرِّهَا. "Api kalian ini yang dinyalakan anak cucu Adam adalah satu bagian dari tujuhpuluh bagian api Jahannam". Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya api dunia itu telah mencukupi".

TATA CARA SHALAT HAJAT LENGKAP, DARI NIAT DAN DOANYA YANG MUSTAJAB

TATA CARA SHALAT HAJAT LENGKAP, DARI NIAT DAN DOANYA YANG MUSTAJAB Maksud dari hajat adalah berkeinginan  dan jika kita berkeinginan mempunyai hajat kepada Allah maka shalat hajatlah. "Sesiapa yang mempunyai hajat kepada Allah Shubhanahu wata'ala atau kepada seorang manusia, maka hendaklah ia berwudhu dengan sebaik-baiknya kemudian dia Shalat dua raka'at." (HR. At-Tirmidzi). Sebagaimana Rasulullah Shollallahu ‘alayhi wasallam mengajarkan untuk meminta hajat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala : لِيَسْاَلْ أَحَدُكُمْ رَبَّهُ حَجَتَهُ حَتَّى يَسْاَلَهُ الْمِلْحَ وَحَتَّى يَسْاَلَهُ شِسْعَ نَعْلِهِ إِذَاانْقَطَعَ “Hendaklah salah seorang dari kalian senantiasa meminta kebutuhannya kepada Allah, sampai pun ketika meminta garam, sampai pun meminta tali sendalnya ketika putus.”  (HR. Tirmdzi; Hasan). Shalat Sunnah Hajat dilakukan ketika (siang/malam) kecuali waktu yang dilarang melakukan shalat sunnah seperti selepas shalat subuh, ketika matahari naik, selepas shalat ashar

AMALAN-AMALAN DI SAAT HAID YANG BOLEH DILAKUKAN

 AMALAN-AMALAN DI SAAT HAID YANG BOLEH DILAKUKAN Kita tahu ibadah apa saja yang tidak bisa kita lakukan disaat haid seperti Sholat, Berpuasa, dan Tawaf. Lalu harus bagaimana caranya agar kita bisa selalu menjaga ibadah dan meningkatkan keimananan kita meskipun dalam keadaan haid. Jadi ada beberapa amalan yang bisa kita lakukan di saat haid. Lalu apa saja amalan itu ? Berikut ini beberapa amalan-amalan di saat haid yang boleh dilakukan : 1. Membaca Al-qur'an tanpa memegang mushaf Jadi ada dua pendapat membaca al-quran disaat haid itu ada yang mengatakan boleh dan tidak boleh  jadi kalian bisa membaca al-qur'an tanpa menyentuh mushafnya tetapi tafadhal (sliahkan) tidak memilh atau memilih terserah temen-temen mau pilih yang mana. Kita juga bisa membaca al-qur'an dengan menggunakan aplikasi al-qur'an yang ada terjemahannya. 2. Mendengarkan Murottal Al-qur'an Mendengarkan ayat-ayat Al-qur'an dengan menggunakan aplikasi hp yang sud