Skip to main content

TUGAS-TUGAS ISTRI

Tugas-Tugas Istri 

 Dalam hadis dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, di dalamnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “… seorang istri bertanggung jawab terhadap rumah suaminya, ia akan ditanya (di akhirat) tentang semua itu…” (HR. Bukhari no. 893, Muslim no. 1829). 

 Syihabuddin al-Qasthalani rahimahullah menjelaskan:
 “[Istri bertanggung jawab terhadap rumah suaminya], yaitu dengan berusaha mengurus urusan rumah tangga dengan baik, serta berkomitmen untuk melayani keperluan suaminya serta tamu-tamu dari suaminya. [Dan anak-anak suaminya] dengan mendidiknya dan berkomitmen untuk mengurusnya. [Ia akan ditanya di akhirat tentang semua itu], yaitu ditanya tentang rumah suaminya, juga tentang anak-anaknya dan semua orang-orang yang ada di rumah tersebut, selain mereka.” (Irsyadus Sari, 15/86). 

 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah juga menjelaskan: “Seorang istri dia bertanggung jawab tentang urusan rumah tangga suaminya, dan akan ditanya (di akhirat) tentang hal tersebut. Wajib bagi istri di rumah untuk mengatur dengan baik masalah masakan, masalah tersedianya kopi, tersedianya teh, urusan perawatan tempat tidur. Hendaknya dia jangan masak di luar kebiasaan, jangan menyediakan teh melebihi kebutuhan, wajib baginya untuk berhemat. Karena hemat itu setengah dari kecukupan. Juga tanpa kurang dari kebutuhan yang semestinya. Ia juga bertugas mengurus anak-anaknya, baik dalam masalah keshalihan mereka, dalam masalah perawatan mereka, dan semua keperluan mereka, seperti memakaikan pakaian, mengganti pakaian kotor, mengganti sprei, memakaikan mereka pakaian hangat ketika musim dingin, dan semisalnya. Ia juga bertugas untuk memasak, juga berusaha membuat masakan yang sedap, dan seterusnya. Demikianlah tugas seorang (istri), yaitu terkait semua urusan rumah tangga.” (Syarah Riyadhush Shalihin, 337). 

 Jadi kalau kita simpulkan dari beberapa penjelasan ulama di atas, tugas-tugas istri adalah: 

 1. Mengurus urusan rumah tangga, di antaranya: 
 a. Urusan dapur: ketersediaan makanan, berusaha memasak makanan yang enak (tidak sekedar ada makanan)
 b. Merawat perabot rumah tangga, seperti tempat tidur dan lainnya 

 2. Merawat suaminya, di antaranya: 
 a. Menyayangi dan mencintai suaminya
 b. Mengurus keperluan suaminya, seperti keperluan hidup sehari-hari, keperluan yang menunjang kesehatan suami, keperluan yang menunjang pekerjaan suami, juga kopi, teh, dan semisalnya. 

 3. Menjamu tamu-tamu suaminya jika mereka bertamu. 

 4. Merawat anaknya, di antaranya: 
a. Mengurus kebutuhan anak-anak, seperti masalah makanan, pakaian, kesehatan, dan semisalnya. 
b. Mendidik anak-anak agar menjadi anak-anak yang baik. 

 5. Merawat diri sendiri. 

 6. Menjaga harta suaminya dengan penuh amanah, yaitu: 
a. Tidak mengambilnya tanpa hak 
b. Tidak berlebihan dalam membelanjakannya 
c. Berusaha berhemat d. Mengelola harta suami dan pemberian suami dengan baik Adapun harta suami yang tidak diberikan kepada istri, maka di luar tanggung jawab istri untuk mengelolanya . 

Wallahu a’lam . 

 NB : Pegang erat sunnah dan gigitlah dengan geraham - Berani syar'i tanpa selfie☆ . 
🔊 Disebarkan oleh :  
📸 @muslimah.salafy 
👤 Pemateri : Ustadz Yulian Purnama حَفِظَهُ اللهُ 

 SEMOGA BERMANFAAT UNTUK SELALU MENEBAR KEBAIKAN ...

Comments

Popular posts from this blog

GAMBARAN PANASNYA API NERAKA

GAMBARAN PANASNYA API NERAKA Panasnya api yang ada di dunia itu hanya 1/70 bagian dari panasnya api Neraka, yang setiap bagiannya sama dengan panasnya api dunia. Tidak cukup sampai di situ, bahkan saat satu bagian api Neraka itu hendak Allah turunkan di dunia, maka Allah menyelupkan dunia satu bagian api Neraka itu ke dalam lautan sebanyak dua kali agar berkurang panasnya, sehingga panasnya api di dunia masih bisa dimanfaatkan manusia. Kita berlindung kepada Allah dari panasnya Neraka Jahannam. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ بَنُو آدَمَ جُزْءٌ وَاحِدٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ، قَالُوا: وَاللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً، قَالَ: إِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهُنَّ مِثْلُ حَرِّهَا. "Api kalian ini yang dinyalakan anak cucu Adam adalah satu bagian dari tujuhpuluh bagian api Jahannam". Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya api dunia itu telah mencukupi".

AMALAN-AMALAN DI SAAT HAID YANG BOLEH DILAKUKAN

 AMALAN-AMALAN DI SAAT HAID YANG BOLEH DILAKUKAN Kita tahu ibadah apa saja yang tidak bisa kita lakukan disaat haid seperti Sholat, Berpuasa, dan Tawaf. Lalu harus bagaimana caranya agar kita bisa selalu menjaga ibadah dan meningkatkan keimananan kita meskipun dalam keadaan haid. Jadi ada beberapa amalan yang bisa kita lakukan di saat haid. Lalu apa saja amalan itu ? Berikut ini beberapa amalan-amalan di saat haid yang boleh dilakukan : 1. Membaca Al-qur'an tanpa memegang mushaf Jadi ada dua pendapat membaca al-quran disaat haid itu ada yang mengatakan boleh dan tidak boleh  jadi kalian bisa membaca al-qur'an tanpa menyentuh mushafnya tetapi tafadhal (sliahkan) tidak memilh atau memilih terserah temen-temen mau pilih yang mana. Kita juga bisa membaca al-qur'an dengan menggunakan aplikasi al-qur'an yang ada terjemahannya. 2. Mendengarkan Murottal Al-qur'an Mendengarkan ayat-ayat Al-qur'an dengan menggunakan aplikasi hp yang sud

TIDAK ADA KEBAIKAN YANG SIA-SIA

Tidak ada kebaikan yg sia-sia.. Semua akan dibalas sesuai dengan apa yg kita lakukan. Maka perjuangkan kebaikan kita, terus saja berbuat baik tanpa berharap balasan baik dari manusia karena Allah Maha Membalas perbuatan baik kita. Jika kita berbuat baik kepada manusia dengan harapan mereka berbuat baik juga ke kita, nanti malah kecewa. Sebab sebaik-baik kebaikan adalah yg dilakukan karena Allah, yg diniatkan karena Allah. Berbuat baik karena kita butuh amal baik dalam catatan amal kita. Berbuat baik karena kita ingin menjadi hamba yg baik dihadapan Allah, berbuat baik karena sadar Surga hanya ditempati oleh orang2 yg berlomba dlm kebaikan. Baik Tauhidnya, Baik perbuatannya, Baik Lisannya, Baik Ibadahnya, Baik hatinya, Baik niatnya dalam melakukan segala kebaikan karena tulus ikhlas karena Allah.. "dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang2 yg berbuat baik. [ QS Al Baqarah:195]. "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS Ar-Rahmaa